BorgolNews86.com – Gresik – Pantas saja selama ini mutu dan kwalitas bangunan proyek di Perdesaan yang ada di Kabupaten Gresik amburadul dan asal jadi, pasalnya fungsi pengawasan dari dinas terkait khususnya Inspektorat terhadap pengerjaan Proyek di Pedesaan tidak di terapkan secara maksimal
Bukti kebobrokan itu dapat dilihat dari kasus dugaa Mark up anggaran pembagunan rumah burung hantu ( RUBUHA ) yang berada di Desa Glindah kecamatan Kedamean kabupaten Gresik terkesan asal jadi , sebab setelah menelusuri di lapangan untuk pembuatan RUBUHA harga satuan tidak sampai satu juta (1 juta)
Namun di desa Glinda untuk pembagunan 9 tiang Rubuha menelan anggaran Rp 30 juta , di situlah muncul dugaan mark up anggaran yang di lakukan pemdes Glinda dalam realisasi DD tahun 2024 pembangunan rumah burung hantu
Adanya dugaan mark up anggaran awak mediakonfirmasi ke kepala desa glinda sebut sutri, tapi sayangnya setelah beberapa waktu berlalu sutri tidak mau menemui wartawan tanpa alasan yang jelas, maka terbitlah pemberitaan yang menyampaikan ada dugaan mark up anggaran dalam realisasi DD tahun 2024 desa Glinda
Namun anehnya walaupun banyak awak media yang memberitakan hal tersebut, inspektorat Gresik sedikitpun tidak ada tindakan seakan mereka hanya asyik menyaksikan permainan (manipulasi) anggran yang sudah di lakukan pemdes di Greaik
Bahkan yang lebih aneh lagi kepala inspektorat Gresik saat di konfirmasi tindakan apa yang di lakukan untuk mengatasi permaslahan dugaan mark up anggaran di desa wilayah Gresik melalui pesan whatsaat pada sabtu (7/12/24), kepala inspektorat Gresik tidak merespon
Dengan venomena aneh yang ada di Gresik awak media berencana akan datang ke ahli psikologis politik untuk koordinasikan faktor apa yang menyebabkan inspektorat Gresik hanya bengong melihat pemdes menari – nari dalam permaianan manipulasi data serta anggaran.(tawon ndas)
Karena geli melihat tingkah laku kepala desa yang dengan seenaknya membangun dan melaporkan tidak sesuai dengan relita yang ada di lapangan alhirnya jalan terakhir awak media lakukan pengaduan ke lapor mas wapres, yang mana aplikasi ini di buat untuk menampung aduan dan aspirasi masyarakat indonesia, yang nantinya akan di sampaikan langsung ke wakil presiden indonesia Gibran Rakabuming Raka.(Gun )